Mending aku cerita aja ya mimpinya gimana?
Berawal dari bermain laptop di kelasku. Tiba-tiba seseorang masuk dan duduk di samping kanan depanku. Ntahlah, di mimpiku aku terlihat kesal dengan kehadiran orang itu, sehingga aku menarik kabel laptopku untuk bersiap meninggalkan kelas. Tapi, orang itu, menahan kabel laptopku dan menaruhnya di dadanya. Aku melihatnya sambil terperangah. Kenapa? Kenapa kau ambil kabel itu? Kenapa tidak kau lepaskan saja? Padahal aku lebih senang kalau kau lepaskan...
Aku bisa melihat wajah sedihnya, seolah mengatakan 'jangan pergi'. Hatiku tertawa sinis, bagaimana mungkin aku tidak pergi setelah melihat keadaanmu sekarang yang istilahnya, 'ada'. Aku tetap menarik kabel laptopku, dia tetap menahannya. Aku tarik lebih kuat, dia tidak bergeming sedikit pun. Sampai puncak kejenuhanku terlampaui, aku segera meninggalkan kelas. Persetan!, pikirku geram.
Di luar kelas, aku tak kuasa menahan air mataku. Bisa kulihat, dalam mimpiku aku terlihat begitu lemah, tak kuat menahan perasaan kecewa dan cemburu. Ya, aku cemburu. Tapi itu bukan masalah bagiku di dunia nyata, tapi kenapa di mimpi terlihat begitu menyedihkan?
Aku menangis, teman-temanku bertanya mengapa. Tapi tak ada satu orang pun yang menyebutkan namanya. Aku sedih, aku berlari menuju kamar mandi untuk mencuci mukaku. Aku ingin terlihat tegar di depannya. Aku tak mau menunjukkan air mataku untuk lelaki bodoh itu.
Aku kembali ke kelas. Duduk di sebelah temanku, Arumi. Arumi seperti mengetahui keadaanku, tapi bertindak seolah tidak mengerti apa-apa. Bodoh, aku tahu Arumi tahu. Tapi biarlah seperti itu saja, pikirku. Kami lalu berbincang seru tentang anime yang baru kami tonton semalam. Dan aku melihatnya lagi, lelaki itu.. sedih. Raut wajahnya meninggalkan sedikit kekecewaan.. Bibirnya terus tertutup rapat. Tidak keluar sepatah kata pun.
Aku hanya mendelik sinis. Kubiarkan saja lelaki itu sendirian duduk di bangku belakang. TIDAK PEDULI, pikirku. Ya, aku tidak ingin peduli lagi.
................................................................................
Teman, kira-kira apa maksud mimpi itu? Kenapa disaat aku ingin melupakan, justru aku selalu ingat?
Dan mimpi itu, ah, sialan!! Aku jadi ingat kata temanku Debeb, "Kalau ada orang yang mimpiin kamu, bisa jadi orang itu kangen, Mput!"
Hahaha, aku menyangkalnya, tidak percaya.
Ntahlah, sekarang aku hanya tersenyum sedih saja. Kenapa akhirnya malah seperti ini? Memutuskan silahturahmi? Ya, kau yang memulai kau yang mengakhiri, Mput...
-Mput-

No comments:
Post a Comment